Laporan Praktikum Pengamatan Taksonomi Hewan

Pengamatan Species Pada Phylum Mollusca Dan Echinodermata

Nadya Ledi Saputri
Tadris Biologi, FTIK, IAIN Jember
NIM: T20158014
ABSTRAK
Tujuan praktikum ini di lakukan ialah untuk mengetahui klasifikasi serta morfologi dari species berphylum mollusca, chepalopoda dan echinodermata. Praktikum ini dilaksanaakan pada senin, 16 april 2018 bertempatan pada laboratorium IAIN Jember pukul 10.30 WIB-selesai. Pada praktikum ini memakai hewan siput dan kerang kijing serta cumi-cumi dari filum mollusca, sedangkan dari filum echinodermata menggunakan hewan landak laut dan bulu babi, serta bintang ular.dari hasil pengamatan dan telah kami diskusikan dapat di ketahui morfologi serta klasifikasi dari empat filum tersebut. Dari praktikum pengamatan dua filum ini telah teridentifikasi morfologi serta klasifikasi dari masing-masing spesies itu sendiri.

Kata kunci: morfologi / mollusca / echinodermata

.



PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan spesies dari empat filum, mengetahui morfologi serta klasifikasi hewan dari kedua filum tersebut. Filum yang di gunakan adalah mollusca, echinodermata. Sedangkan binatang yang kami gunakan berupa landak laut, bulu babi, kerang kijing, siput, cumi-cumi, dam bintang laut.
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut. Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau system vaskuler air. System saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radial. Sistem ekskresi pada Echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk tubuh, struktur anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh simetri radial 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk divisi Bilateria. Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial. Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal. Rangka di dalam dan terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan atau tidak dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis adalah khas. Rongga tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avetebrata lain.
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidea (bintang ular) memiliki bentuk tubuh bola cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada lengan terdapat saluran coelom kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada lengan juga terdapat kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas Echinoidea, landak laut yang berbentuk bulat , tidak berlengan, tapi memiliki duri. Vicera tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada permukaan aboral, mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi yang kuat dan tajam.  Kelas berikutnya Holothuroida, mentimun laut memiliki tubuh bulat memanjang mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap yang berfungsi untuk bergerak,
            Sistem pembuluh air berfungsi untuk menggerakkan kaki tabung dengan cara mengatur masuk keluarnya air air laut melalui madreporit. Kontraksi ampula mengatur volumeair dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung. Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk merayap, berpegang pada substrat, memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O­­2 dan CO2. Alat pernapasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil di antara ossicle kapur. Rongga tubuh berisi cairan getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam peredaran darah, pernapasan dan ekskresi.
            Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasite.
            Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda. Yang pertama yaitu, Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =perut, podos=kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis(Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
          Coelenterata Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invetebrata. Anggota filum ini antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar di samping arthropoda.  Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang. Lubang anus dan eksketori umumnya membuka ke dalam rongga mantel. Saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah rongga bukal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan daerah khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi. Pada daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat ventrikulus (lambung) dan sepasang kelenjar pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior saluran pencernaan terdiri atas usus panjang yang terakhir dengan anus. Memiliki sistem peredaran darah dan jantung. Jantung dibedakan atas aurikel dan ventrikel. Meskipun memiliki pembuluh darah namun darah biasanya mengalami srkulasi ruang terbuka.

METODE PENELITIAN
Waktu dan tempat pada hari senin 16 april 2018 pukul 10.30 WIB hingga selesai bertempatan di laboratorium IAIN Jember. Alat yang kami gunakan dalam praktikum pengamatan ini ialah alat tulis, kaca lup, wadah objek, kamera, serta alat bedah, sedangkan bahan yang kami gunakan pada saat praktikum ini ialah spesimen dari filum echinodermata serta mollusca yang berupa landak laut, bulu babi, bintang ular, siput, kerang kijing, cumi-cumi.
Prosesnya adalah mula-mula kami membagi per orang untuk mengamati satu spesies, setelah itu kami amati dan kami cari tahu tentang morfologi serta klasifikasi pada sumber yang ada, kemudia spesimen kami gambar pada lembar laporan sementara dan kami identifikasi bagian-bagian nya, tahap akhir menulis klasifikasi dan morfologi yang telah kita cari pada sumber yang ada.


HASIL
                Dari praktikum pengamatan ini kami mendapatkan hasil :
1.        Filum Mollusca
a.        Kerang kijing

Kingdom       : Animalia
Filum             : Mollusca
Kelas              : Bivalvia
Ordo               : Eulamellibranchiata
Famili            : Unionidae
Genus             : Pilsbryoconcha
Spesies           : Pilsbryoroncha exilis

Morfologi Kerang Kijing :
-          Memiliki cangkang lebih pipih di bagian cangkang kirinya.
-          Berwarna hijau tua atau hijau kehitaman.
-          Saat di pecah pada cangkang ada 3 lapisan yaitu periostracum layer, prismatic layer dan nacreus layer.
-          Bentuk tubuhnya pipih agak membulat.
-          Panjang tubuh 6,5 cm.

b.       Siput

Kingdom       : Animalia
Filum             : Mollusca
Kelas              : Gastropoda
Ordo               : Pulmoncha
Famili            : Achanidae
Genus             : Archatina
Spesies           : Archatina fulica

Morfologi Siput :
-          Opex = kesamping
-          Whorl = searah dengan jarum jam.
-          Simetri = bilateral
-          Tekstur cangkang keras.
-          Tekstur tubuh lunak dan berlendir.
-          Memiliki 2 mata
-          Memiliki 4 tantakel.

c.        Cumi-Cumi

Kingdom       : Animalia
Filum             : Mollusca
Kelas              : Chepalopoda
Ordo               : Teuthaidea
Famili            : Loliginidae
Genus             : Loligo
Spesies           : Loligo sp

Morfologi Cumi-cumi :
-          Panjang mantel 9 cm, lembar mantel 3,5 cm.
-          Panjang fin 4 cm
-          Bermotif bintik di seluruh badan
-          Tekstur badan berlendir dan licin.
-          Memiliki warna badan ungu keputihan.
-          Panjang seluruh badan 28,2 cm
-          Panjang arms dan tantakel 7 cm.

2.        Filum Echinodermata
a.        Landak Laut

Kingdom       : Animalia
Filum             : Echinodermata
Kelas              : Echinoidea
Ordo               : Echinoida
Famili            : Echinometchidae
Genus             : Diadema
Spesies           : Diadema setosum

Morfologi Landak Laut :
-          Mulut di kelilingi oleh gigi yang berkumpul di dalam bibir.
-          Memiliki warna tubuh ungu
-          Simetri tubuh vadial.

b.       Bulu Babi

Kingdom       : Animalia
Filum             : Echinodermata
Kelas              : Echinoidea
Ordo               : Deadematoidea
Famili            : Deadematodaci
Genus             : Deadema
Sepesies         : Deadema setosum

Morfologi Bulu Babi :
-          Memiliki bentuk tubuh globular
-          Mempunyai pedisalaria
-          Mulut di kelilingi oleh 5 buah gigi yang berkumpul di dalam bibir.
-          Ujung oboral = anus,

c.        Bintang Ular

Kingdom       : Animalia
Filum             : Echinodermata
Kelas              : Ophiuridae
Ordo               : Stelleroidae
Famili            : Ophiochomidae
Genus             : Ophiochoma
Spesies           : O. scolopendrina

Morfologi Bintang Laut :
-          Memiliki mulut yang terlihat di antara lima lengan.
-          Berwarna hitam tubuhnya
-          Memiliki simetri tubuh radial.
-          Tidak memiliki anus.
-          Lengan langsing, meruncing dan berduri.




PEMBAHASAN


Tubuh kijing atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar organ tubuh kerang air tawar berada di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa dilihat apabila cangkangnya dibuka dengan lebar, sedangkan bila dibuka dengan sempit, hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat.
Cangkang atau kulit adalah bagian yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya coklat kehi-jauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar cangkang kerang air tawar berbentuk oval, tetapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila dilihat dari samping, cangkang kerang air tawar berbentuk lonjong di satu bagian, lalu memipih ke bagian lainnya.
Ada dua bagian pada cangkang kerang air tawar, yaitu cangkang sebelah kiri dan cangkang sebelah kanan. Cangkang kiri biasanya lebih pipih dibandingkan dengan cangkang kanan. Kedua cangkang dihubungkan dengan sebuah engsel, sehingga kedua bagian cangkan itu membuka dan menutup.
Cangkang kerang air tawar dihiasi dengan beberapa lingkaran berupa lekukan. Lingkaran-lingkaran berpusat pada sebuah titik yang dekat engsel. Lingkaran paling besar tampak dibagian tepi cangkang, lalu mengecil ke titik pusat. Ada enam sampai delapan lingkaran pada setiap cangkang kerang air tawar. Lingkaran-lingkaran itu berwarna tak jauh dari warna cangkang, tetapi ada juga yang berwarna kuning
Bila dipecah, pada cangkang kerang air tawar akan terlihat tiga buah lapisan. Lapisan pertama disebut periostracum layer. Lapisan kedua disebut prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga disebut nacreous layer. Setiap lapisan dapat dibedakan dari struktur dan warnanya. Periostracum layer adalah lapisan paling luar. Lapisan ini sangat kasar seperti tanduk . Periostracum layer tersusun dari bahan organik. Prismatic layer adalah lapisan tengah. Lapisan ini lebih halus dibanding periostracum layer. Prismatic layer tersusun dari kristal-kristal prisma hexagonal calcite. Sedangkan nacreous layer adalah lapisan dalam. Lapisan ini tersusun dari calsium carbonat dalam bentuk kristal aragonit.
Pada bagian kaki, ada organ lain yang bentuknya seperti rambut atau serat yang berwarna hitam. Organ itu dinamakan bisus. Bisus digunakan oleh kerang air tawar sebagai alat untuk menempelkan tubuhnya pada tempat yang disukai. Penempelan terjadi setelah kerang berjalan ke satu tempat
Siput adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput telanjang (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)
Cumi-cumi adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama itu ''Cephalopoda'' dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti semua cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan
Cumi-cumi adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata (tidak bertulang belakang). Salah satu jenis cumi-cumi laut dalam, ''Heteroteuthis'', adalah yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini dikarenakan peristiwa luminasi yang terjadi pada cumi-cumi jenis ini. Heteroteuthis menyemprotkan sejumlah besar cairan bercahaya apabila dirinya merasa terganggu, proses ini sama seperti pada halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta.
Landak laut atau disebut juga bulu babi (Echinoidea) merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter.
Bintang ular adalah hewan dari filum Echinodermata, yang memiliki hubungan dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar.Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki).
WilayahBintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Berdasarkan fakta, lili laut, teripang, dan bintang ular merajai dasar laut pada kedalaman lebih dari 500 meter, di seluruh dunia. Basket star biasanya terdapat di wilayah yang lebih dalam.


SIMPULAN
Dalam praktikum pengamatan kali ini dapat di simpulkan, bahwa spesies dari filum mollusca berupa siput, kerang kijing dan cumi-cumi yang masing-masing memiliki perbedaan serta persamaannya sendiri. Sedangkan dari filum echino dermata ada spesies berupa bulu babi, landak laut dan bintang ular. Masing-masing spesies ini memiliki kesamaan karena merupakan dalam satu filum.

DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Jasin, Maskoeri.  Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.

Rusyana, Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA, 2011.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum Pengamatan Hewan Vertebrata (Aves)

Pengamatan Phylum Arthropoda